Halaman

Senin, 17 September 2007

PANTAI PANGEMPANG MUARA BADAK


Pantai Pangempang Muara Badak Kaltim
Surga pemancing menantang Samudra

BEBERAPA, orang nampak sibuk dengan peralatan mancingnya, rupanya pagi itu Sabtu (27/5) sekitar pukul 04.30 Wita/dinihari. Sudah ada kesepakatan akan ramai-ramai pergi memancing oleh komunitas AS FC ke pantai pangempang di Kecamatan Muara Badak Kukar. Para rombongan diantaranya Ramli sebagai ketua, Simon Skretarisnya dan Fadliansyah Humas AS FC . Pagi itu para pemancing mania berangkat dan star dimarkasnya Jln Lambung Mangkurat, Gg 9 Samarinda Utara.
Komunitas ini bergerak menuju arah utara Samarinda, mobil yang dipergunakan hanya Piuk up L 300, milik Ramli yang membawa peralatan mancing termasuk Colbox, dan bekal makan, sedangkan mobil mini Suzuky Carry milik Fadli untuk Mania AS FC.

Nampak para pemancing mania laut Samarinda ini penuh semangat untuk mendapatkan ikan ukuran besar, sehingga mabuk laut tidak pernah menghantui mereka meskipun Tim AS FC yang hanya beranggotakan 6 orang, dengan menyewa kapal bermesin Dong Feng milik Pak Saleh nelayan Desa Pangempang yang sudah menjadi langganan AS FC. Kapal yang tak beratap bermuatan 10 orang, akan membawa rombongan setiap sepekan, bila tidak ada jadwal mancing keluar daerah lainnya. Sedangkan titik pemancingan di Rompon maupun di Bagang milik nelayan, juga di seputar RIG minyak di lepas pantai laut Muara Badak.

“ Tim Alam Segar Fishing Club yang terbentuk 2 tahun lalu, tepatnya tanggal 2 agustus 2005, yang memang di khususkan mancing kelaut, hampir setengah wilayah pesisir Kalimantan Timur sudah pernah mereka rambah, namun minggu ini Desa Pangempang di Kecamatan Muara Badak ini yang menjadi tujuan terdekat,” kata Fadly .
Ia menambahkan, desa Pangempang, pagi itu sangat cerah di tambah dukungan gelombang yang tenang, jauh beda dengan wilayah Laut Selatan pulau Jawa, waktu itu, cuacanya sangat mendukung untuk memancing, rombongan yang sudah sangat siap, di tambah kesiapan si pemilik kapal Pak Saleh, yang sekaligus menjadi juragan hari itu, menambah keyakinan kami akan membawa hasil yang memuaskan.

“Kami sudah tidak sabar segera melemparkan kail, ke laut, di daerah bagang, ataupun lebih ketengah di seputar RIG ( kilang minyak lepas pantai ) yang banyak terdapat di pesisir Kalimantan Timur yang juga di kenal sebagai wilayah penghasil Minyak dan Gas terbesar di dunia,” imbuhnya.

Soal umpan hidup kata fadly, mereka terlebih dahulu mencari umpan hidup dengan cara memancing rinta, dan alhasil kami mendapatkan banyak umpan anak ikan Ketombong dan Tembang yang di simpan didalam Col Box yang di berisi air.
Sedangkan kapal yang berukuran kecil itu, memang sangat ideal untuk muatan 6 orang serta ditambah juragannya , dan karena keterbatasan gerak, maka dari kebiasan kami bila kapal yang kami pakai kecil, dengan cara yang praktis, adalah mancing dasar ( Bottom Fishing ), namun bila cuacanya mendukung seperti hari itu, maka Poping, Jigging dan kasting sangat tepat.

Hampir setengah jam berlalu, di lokasi yang pertama memancing diseputar rompon, dan kami masing-masing telah mendapatkan ikan, ada ikan garut, Bulama, ikan Kerapu, terakulu, kue dan GT dan jenis – jenis Kakap yang terbanyak kami dapatkan.namun semua masih dalam ukuran yang biasa- biasa saja.
Hari yang masih pagi, kami belum puas dengan hasil dan sepakat untuk pindah lokasi lebih ketengah, menuju RIG yang jauh di sana.
Suara mesin Dong Feng sangat bising, Ramli dan Jimi mengulurkan umpan Popernya dengan Ril Trolingnya, sepanjang waktu ke RIG, setelah hampir 10 menit, berlalu, umpan Kastingnya Jimi di sambar ikan, belum lagi sampai ke Spot yang ke dua, Kapal berhenti, dan terlihatlah ikan Layaran di sana melambung keudara, dan jadilah Fight antara Jimi dan Layaran pagi itu.
Hampir 20 menit terdengar raungan kenur PE 60 Lbs yang di gunakan Jimi mengencang, dan Pak Saleh sibuk memutar arah perahu mendekati arah kenur Jimi yang tadi berada di belakang kapal, dan raungan Ril sangat khas pagi itu ditelinga kami, sudah hampir setahun yang lalu, kami pernah dapat ikan serupa di perairan Kab Berau, te[tnya di daerah pulau Miang, dan sekarang yang kali kedua,ikan yang langka itu kini bertarung dengan Jimi di atas perahu kecil bermesin Dong Feng ini.

Kenur Jimi, terus terbawa kedasar laut, kapal yang kami tumpangi sepertinya mau jalan terbawa Layaran, hatipun semakin berdebar, sampai Fadliyang duduk ditengah perahu menyarankan untuk memotong Kenur,karena pertarungan itu sangat menyibukan suasana, hampir saja kapal terbalik terkena tarikan Layaran yang menuju dasar laut, namun karena Jimi yang sudah mahir dengan Drag sistemnya, saat melakukan figh, dan aklhasil sekitar 20 menitan waktu Fight, berhasil Landing Fish, pertarungan di menangkan Jimi.
Sudah hampir 5 jam kami bertarung di tengah laut, kami sepakati untuk pulang, mengingat waktunya sudah mulai siang dan kami mampir di Bagang, untuk rehat dan makan siang, tak terasa sudah jam 1 siang, dan kami memutuskan pertarungan hari ini selesai, dan sepakat untuk pulang mengingat jarak pulang yang lumayan memakan waktu, juga Col Box yang 3 buah sudah penuh semua terisi. Nanda

Tidak ada komentar: