Halaman

Selasa, 21 Agustus 2012

MANCING DENGAN SISTEM GALATAMA


SEKILAS MENGENAI MANCING GALATAMA

Mancing ikan mas sistim galatama mulai populer di era tahun 80-an. Istilah galatama yang dipakai di sini sebenarnya adalah milik dunia persepakbolaan. Persamaannya mungkin pada sifat keduanya yang mengutamakan kompetisi. Belum diketahui siapa pencetus sebutan itu namun yang pasti idenya berasal dari para pemancing itu sendiri. Perbedaan  mancing  galatama  dengan  sistim  mancing  ikan  mas  lainnya  beberapa
diantaranya seperti :

Ikan  hasil  pancingan  tidak  dibawa  pulang  melainkan  milik  penyelenggara  yang setelah dilakukan penimbangan diceburkan kembali ke empang, jadi boleh dibilang ikan yang dipancing di galatama ini adalah ikan mas bekas yang telah terpancing sebelumnya.
 Waktu penyelenggaraan sangat ketat berkisar 2~2,5 jam disebut babak atau ronde.

Aturan mancing yang ketat sesuai kesepakatan penyelenggara dan pemancing yang mengikutinya.

Masih sama dengan kegiatan mancing yang lainnya untuk mancing galatama juga menuntut teknik dan kreatifitas yang tinggi, akibat dari adanya batasan aturan dan waktu yang ketat tadi. Jadi meskipun empang yang dipakai bergalatama ini ikan yang ditebar sangat banyak tidak menjadikan kegiatan yang satu ini menjadi lebih mudah karena tingginya hasrat masing-masing pemancing untuk berkompetisi.

Namun persaingan ketat justru hanya terjadi saat lomba atau dalam suatu babak galatama, diluar itu tentu saja akan terjalin keakraban antar sesama pemancing. Bisa jadi peserta galatama adalah para pemancing yang telah menjadi langganan atau rutin mendatangi empang tersebut. Hal ini janganlah jadi kendala bagi mereka yang baru ingin terjun ke mancing sistim galatama karena perlu diketahui bahwa toleransi pemancing yang telah lama menerjuni galatama ini sangat tinggi. Tak usah segan atau canggung bila anda belum banyak mengetahui teknik dan etika bergalatama, pengalaman akan mengasah anda guna menjadi pe-galatama yang handa

 
Sekali lagi, perlu ditekankan disini bahwa mancing ikan mas sistim galatama ini masihlah sama dengan mancing lainnya di belahan dunia manapun karena teknik dasar yang dipakainya adalah mancing dengan kreatifitas yang nanti akan tercipta dengan sendirinya. Tepiskan anggapan bahwa mancing galatama ini bukanlah sebagai arena judi seperti banyak anggapan orang lain karena hasil yang didapat sebagai juara tidak akan sebanding dengan biaya yang pernah dikeluarkan. Jadi yang datang ke arena galatama adalah para pemancing yang mempunyai kemauaan tinggi untuk berkompetisi dan ingin mengasah kemampuan teknik mereka punyai. Apalagi di era sekarang ini di mana harga ikan budidaya  dan  yang  lain-lainnya  semakin  tinggi  menjadikan  arena  galatama  sebagai pilihan tepat untuk mereka yang ingin merasakan perlawanan ikan dan ingin tetap mengasah kemampuan mancingnya. Dan jangan lupa bahwa mancing ala galatama dianggap oleh sebagian pemancing air tawar khususnya pemancing ikan mas sebagai level puncak dari acara mancing lainnya yang pernah diikuti.

Dari Mancing Ikan Mas Sistim Galatama, kami ucapkan selamat bergalatama dan salam mancing untuk semua penggemar mancing di Indonesia and have fun fishing to the anglers all over the world.

PERATURAN MANCING GALATAMA


Peraturan daripada mancing galatama pada awalnya dibuat berdasarkan kesepakatan bersama  peserta  yang  turun  dengan  pihak  penyeleggara.  Ketentuan  aturan  diberikan secara tertulis atau lisan terkadang malah tidak tertulis atau dilisankan karena para pemancing dianggap cukup mengetahui. Aturan yang diterapkan pada mancing ikan mas sistim galatama berbeda di tiap empang dan daerahnya. Tetapi aturan baku mancing galatama  yang  dipakai  merata  di  seluruh  empang  yang  menyelenggarakan  galatama
mancing ini dapat disimpulkan sebagai berikut :


1.   Timbang  Lepas Pada mancing galatama, ikan yang didapat peserta akan dilepas kembali ke empang setelah dilakukan penimbangan. Jadi pada dasarnya peserta menyisihkan sebagian tiketnya untuk menyewa lapak dan ikan. Selebihnya untuk pembagian hadiah.

2.   Jumlah  Joran Joran yang dapat digunakan hanya sebuah joran kecuali pada empang galatama tertentu yang boleh menggunakan hingga dua joran.

3.   Umpan Umumnya pemancingan galatama melarang penggunaan umpan hidup seperti cacing, kroto dan lainnya. Melarang penggunaan umpan yang berbahan dasar nasi dan umbi- umbian. Melarang penggunaan umpan yang dapat mengambang seperti roti yang kering, pelet multi dan lainnya. Alasan pembatasan umpan sesungguhnya ditujukan demi  kenyamanan  pemancing  sendiri,  karena  umpan  yang  dilarang  tadi  dapat merusak ikan hingga tak berselera lagi memakan umpan dironde-ronde selanjutnya, dapat mematikan ikan, membuat ikan selalu mencari umpan di atas air. Peraturan mengenai umpan ini akan berbeda di masing-masing empang, untuk lebih jelasnya dapat ditanyakan pada panitia penyelenggara setempat.

4.   Rangkaian  Pancing Rangkaian pancing yang digunakan adalah rangkaian glosor (tanpa pelampung) dengan menggunakan tali pandu berpemberat yang disebut bemper. Ukuran pemberat kira-kira yang sebesar biji melinjo.

 
5.   Kriteria Pemenang  Ketentuan mengenai pemenang didasarkan pada perolehan ikannya yaitu : pemenang untuk satuan terberat ikan perekor I, II, III dan seterusnya, pemenang untuk total timbangan terberat I dan seterusnya, satuan terberat ikan merah perekor, total jumlah satuan ikan dan total jumlah satuan ikan merah. Jumlah hadiah yang biasanya berupa uang dibagikan setelah dikurangi perolehan yang menjadi milik pihak panitia penyelenggara dengan pembagian yang telah disepakati bersama besarnya tergantung dari banyaknya peserta dan tingkatan juara yang diraih kecuali pada lomba akbar yang kriteria dan jumlah hadiah telah ditentukan sebelumnya. Tentunya kriteria ini berbeda di tiap empang yang menyelenggarakan mancing galatama.

 
Untuk beberapa aturan di bawah ini adalah aturan tambahan yang lebih merupakan etika dalam bergalatama seperti :

Pemancing dilarang dengan sengaja menggaet ikan.

Menarik ikan sebelum tanda dimulai atau sesudah tanda selesai, pemancing tidak boleh  memasukkan  ikan  tersebut  ke  dalam  korang  atau  mengklaim  untuk dilakukan penimbangan berat satuan.
Dilarang menyerok ikan yang bukan terkena pancing.
 Apabila    terdapat   peraturan     biasanya  ada    juga   kecurangan  yang  dilakukan, diantaranya:
 Melanggar salah satu peraturan dasar dan aturan tambahan yang telah disebutkan di atas secara sembunyi-sembunyi.

 
Menggunakan bahan atau plastik yang menyerupai timah pemberat atau lainnya yang bertujuan agar umpannya dapat mengapung atau turun ke dasar secara perlahan.
Menyatukan perolehan dua pemancing untuk penimbangan total terberat.

Kolusi antara peserta dengan panitia untuk perolehan undian lapak.

Kolusi  antara  peserta  dengan  panitia  untuk  timbangan  satuan  ikan  terberat perekor.
Dan lain-lain. Sangsi pelanggaran terhadap peraturan dapat menyebabkan peserta didiskwalifikasi dari perolehan hadiah terutama akibat adanya komplain peserta mancing yang lain atau telah diberikan peringatan sebelumnya.

 Untuk etika dalam galatama ini tentunya yang utama adalah mematuhi segala peraturan lomba dan tidak melakukan kecurangan. Etika lainnya adalah tidak melontar umpan ke lapak tetangga, bila ikan yang terkait lari ke lapak kiri atau kanan sebaiknya meminta maaf  apalagi  jika  pancing  orang  lain  sampai  terkait.  Yang  perlu  ditekankan  di  sini sebagai pengetahuan pemancing, baik yang telah menekuni maupun yang baru akan terjun adalah bahwa peraturan maupun etika tadi sesungguhnya adalah demi kenyamanan para pemancing itu sendiri.

 
TEKNIK DASAR MANCING GALATAMA

 Mancing Galatama ikan mas mempunyai teknik yang sebenarnya sama seperti kegiatan mancing lainnya, untuk teknik mancing ikan mas dapat dilihat di  Beberapa teknik akan diulas di sini sebagian dikerjakan kenek mancing sedang pemancing dapat mengatur atau mengawasi saja yang lainnya tentu harus sang pemancing kuasai sendiri, seperti :

 1.   Meramu Umpan
Dalam hal meramu umpan sebagian besar dilakukan oleh kenek mancing , namun untuk resepnya pemancing sendirilah yang menentukan bahan dan takarannya. Untuk umpan   tabur   (bom)   sediakan   pelet   yang  agak  kasar,   dapat   dibeli   di   arena pemancingan, cukup diberi sedikit air aduk dengan tangan sampai merata hingga umpan sudah dapat dikepal-kepal tetapi masih dapat hancur di air. Umpan tabur dapat ditambahkan vanila bubuk atau black vanilla yang cair produk Labor Day. Penyajiannya dapat dikepalkan di bagian rangkaian peniti dan kili-kili sehingga menutupi  timah  pemberat.  Sedangkan  umpan  untuk  mancingnya  ada  baiknya tanyakan dulu kedi atau kenek mancing mengenai umpan yang baik saat itu. Biasanya bahan-bahannya dapat juga dibeli di pemancingan. Sebagai awal dapat anda ramu, bahan umpan berikut ini yang biasanya cukup bagus digunakan di arena mancing galatama manapun. Tuangkan pandan pasta 1 bagian ( kira-kira 1/4 botol pasta yang kecil ) tambahkan juga 1 bagian vanili pasta atau 1 bungkus kecil vanili bubuk. Beri air secukupnya aduk hingga larutan merata. Masukkan pelet halus kira-kira 1/3 bungkus, aduk rata hingga umpan menjadi liat dan agak lembek. Penyajian umpan seperti saat mancing ikan mas biasa tetapi pulungan umpannya masih lebih kecil dari kelereng. Pulung umpan menjadi bulat tekan kail kedalamnya lalu dipencet sedikit agar lekat di kail.

2.   Melontar Umpan
 Kesulitan melontar umpan adalah meletakkannya pada suatu titik tertentu yang diyakini banyak terdapat ikan (hotspot). Titik potensial dapat dengan mudah dikenali karena terletak di tengah empang dimana air sirkulasi mengalir. Sesungguhnya semua bagian air di muka lapak dapat menjadi tempat yang baik karena banyak ikan yang ditebar. Cara melontar umpan tentu sudah dikuasai , mula-mula arahkan pandangan ke tempat yang menjadi hotspot lalu ayunkan umpan ke depan hingga joran mengarah ke tempat itu. Gerakan joran ke arah belakang dan dengan cepat lontar umpan ke tujuan. Banyak latihan akan memperbaiki arah lontaran anda. Sebaiknya untuk empat atau lima lontaran umpan pertama digunakan hanya bertujuan untuk menempatkan umpan tabur (pengeboman) agar ikan segera berkumpul barulah setelah itu lakukan lontaran untuk umpan yang sebenarnya.

 3.   Deteksi Sambaran
 Karena mancing galatama kebanyakan menggunakan metoda rangkaian langsung (glosor)  maka  deteksi  sambaran  ikan  pada  umpan  dapat  dilihat  pada  kenur. Setelah melontar umpan taruhlah joran pada cagaknya (rod rest) kemudian kencangkan kenur dengan memutar engkol penggulung. Perhatikan kemana kenur itu masuk ke air, lihat titik tersebut baik-baik. Bila titik pertemuan itu tiba-tiba menjauh dan benang tampak terangkat saat itulah gentak joran jauh ke belakang. Kondisi lainnya yang mengisyaratkan pemancing bahwa umpan sedang dimakan yaitu kenur yang kencang tadi tiba-tiba mengendur atau titik masuk kenur ke air bergerak-gerak menjauh dan mengendur. Bila lontaran umpan sekitar satu atau dua meter di depan lapak maka ikan yang makan umpan juga dapat ditandai dengan bergeraknya ujung joran secara     perlahan  terkadang    sampai     melengkung. 


4. Menaklukkan Ikan
 Setelah joran digentak dan ikannya terkena pancing, dimulailah pertarungan antara pemancing dengan ikan yang terpancing. Bila joran saat digentak tadi berada pada posisi di atas kepala atau menjauh di belakang. Maka pertahankan posisi itu dan untuk menggerakkan joran ke arah depan lakukan dengan menggulung segera engkol ril. Hal ini dimaksudkan agar kenur tetap dalam keadaan tegang. Arahkan joran berlawanan  dengan  arah   larinya      ikan,         gulung     kenur       dengan    cepat       sambil merendahkan joran lalu tarik joran ke belakang, gerakan bertumpu hanya pada siku, dan  turunkan  joran  sambil  menggulung  ril  dengan  cepat  lakukan  gerakan  ini berulang-ulang, teknik ini dinamakan pemompaan, setelah dekat buatlah agar ikan segera menyerah. Bila ikan yang terpancing itu cukup besar, biasanya ikan tersebut masih menyimpan tenaganya dan akan berontak untuk berusaha menjauh, kendurkan setelan drag biarkan ikan melarikan kembali kenur dari penggulungnya. Mainkan ikan secara sabar tak usah terburu-buru, posisikan joran tetap pada arah yang berlawanan bila ikan tiba-tiba merubah arah larinya. Lakukan lagi teknik pemompaan tadi bila perlu, dan saat ikan telah mendekat lagi harap berhati-hati kemungkinan masih ada gerak ikan yang meronta. Bila Ikan telah menyerah, ditandai dengan bergulingnya tubuh ikan atau kepalanya yang mendongak di atas permukaan air, segeralah untuk menyerok ikan. Namun bila ikan menyerah pada jarak yang belum dapat diserok jangan gulung kenur karena akan menyebabkan ikan tenggelam lagi kepalanya ke air dan kembali melakukan perlawanan, untuk mendekatkan ikan yang menyerah itu lakukan dengan mundur beberapa langkah ke belakang sehingga aman untuk diserok.

5.   Melepas Kail
 Menyerok  dan  melepas  kail  sepenuhnya  menjadi  tugas  kenek  atau  kedi  yang
menemani  pemancing.  Tetapi  jika  terpaksa  untuk  melepaskannya  sendiri  maka biarkan ikan hingga tak lagi menggelepar . Pegang ikan dengan tangan kiri posisikan ibu jari pada begian perutnya dan tekan agak keras pada bagian itu agar ikan benar- benar tak bergerak. Kemudian lepaskan mata kail, hati-hati terhadap kail yang tak menancap yang bisa membahayakan tangan bila ikan berontak menggelepar.

PERALATAN MANCING GALATAMA
Alat-alat yang perlu dilengkapi untuk mengikuti mancing ikan mas ala galatama ini, sebagian telah disediakan penyelenggara seperti bangku, korang dan serokan. Sedang perlengkapan utama yang harus dipunyai adalah sebagai berikut :


1.   Joran
 Joran adalah perlengkapan utama yang mutlak dimiliki pegalatama. Mancing ikan mas sistim galatama mengutamakan ketangkasan dan kecepatan dalam mengajar ikan. Semua itu baru akan didapat bila joran yang dipilih mempunyai karakteristik fast taper yang hanya melengkung di sepertiga bagian ujung joran (tip action). Joran seperti ini bertipe medium/M (sedang), medium heavy/MH (sedang~berat) hingga heavy/H (berat). Panjang joran ideal sekitar 5'6" ~ 6' atau sekitar 168 ~ 180 cm, bila empang yang sering di tuju jarak antara lapak dan pertengahannya lumayan jauh maka  disarankan  memilih  joran  yang  panjangnya  180  cm  untuk  mendapatkan lontaran yang jauh ke tengah empang secara akurat. Joran yang nyaman tentunya adalah yang berjenis spinning rod, yang mendudukan reel spinning di bagian bawah joran. Untuk bahan minimal yang terbuat dari serat karbon untuk peningkatan dapat dipilih joran yang terbuat dari bahan campuran carbon graphite dan polyamide fibre, atau sekalian yang berbahan boron atau kevlar. Spesifikasi daripada joran biasanya tertulis jelas di batang pangkal joran untuk bergalatama ini seperti ukuran joran di atas tadi ditambah mengenai line weight (kelas kenur) antara 6 ~ 15 lb hingga 10 ~ 20 lb dan lure weight ( berat umpan ) tipe M 1/4~3/4 oz, MH 1/4~1 oz dan H 3/8~1 1/2 oz. Kriteria penting lainnya yakni batang joran yang terdiri dari 1 batang (one piece) tanpa sambungan atau 2 batang (two pieces) satu sambungan, joran telescopic atau tipe antena tidak disarankan. Untuk jumlah marit (guides) atau jalur kenur pilih yang mempunyai minimal 5 marit agar beban terbagi rata semakin ringan pada batang joran atau sekalian memilih joran seri Interline dari Daiwa & seri Innerline dari Shimano, yang jalur kenurnya ada pada rongga batang joran sehingga pembagian beban dapat sempurna merata, kenur tidak mudah kusut dan tak cepat aus karena pergesekan kenur dengan jalurnya telah dapat diminimalkan. Contoh joran seperti ini

 
misalnya saja yaitu  Daiwa® Procaster® Z Interline™ Rods. Sedangkan yang telah terbukti ketangguhannya yaitu Shimano Speed Master, sayang tak beredar lagi di pasaran, joran two pieces yang berciri gemuk di pangkalnya dan semua maritnya ada di bagian batang joran atasnya. Merek lain seperti ini yang dapat di temui yaitu Golden Fish tipe bantam atau Conato Black Moon. Yang berjenis konvesional yang tangguh dapat dipilih dari beberapa merek terkenal seperti Berkley IM7,  Fenwick Iron Claw, Daiwa,  Shimano, All Star,  G-Loomis dan lainnya, pilihlah yang dianggap ideal dan sesuai kemampuan karena pilihan sepenuhnya pada keputusan pemancing itu sendiri. Sebagai bahan referensi dapat dilihat di Bass Pro Shop - Spinning Rods.

2.   Penggulung
Penggulung yang nyaman digunakan untuk mancing ikan mas sistim galatama adalah spinning reel, yang gulungan kenur atau spulnya terletak terbuka di depan. Cocok dipadukan dengan joran spining. Pilih ril dengan kwalitas terbaik agar awet dan tangguh dalam pemakaiannya. Yang jadi bahan pertimbangan dalam memilih ril penggulung adalah bahannya yang terbuat graphite yang kuat tapi ringan, jumlah bantalan roda (ball bearing) minimal 3 buah, rasio gigi (gear ratio ) minimal 4:1 dan rem spul (drag) yang elemennya baik. Untuk pemilhan letak drag, sebaiknya yang terletak di depan (front drag). Kriteria lengkap mengenai ril penggulung dapat di lihat pada home page  Mancing Ikan Mas - Peralatan. Ril penggulung sangat berperan penting dalam mancing, oleh sebab itu harap selektif dalam memilih mana yang cocok dan sesuai untuk yang ingin bergalatama. Contoh ril yang tangguh yaitu  Daiwa Tournament SS 700, ril front drag ini memiliki 3 ball bearing dengan gear ratio
4,9:1. Selanjutnya yaitu  Shimano Stella, ril ini terhitung mahal karena memiliki 13 ball bearing ditambah 1 roller bearing yang membuat ril ini  dapat  menggulung dengan mulus karena pergesekan mekanismenya dinetralisir bantalan roda menjadi kecil sekali . Perangkat mancing yang mahal bukanlah bertujuan menaikkan gengsi pemancing melainkan dipandang dari faktor kwalitas dan sangat fungsional. Merek dan tipe lainnya yang juga baik dan cukup ekonomis seperti  Shimano seri Ultegra, Biomaster, Twin Power,  Symetre & Stradic,  Daiwa tipe Emblem, Regal, Golden Fish Hyperspin, Wonder, Mitchell dan lainnya.

3.   Kenur
 Karena galatama menggunakan rangkaian glosor maka sebaiknya kenur dipilih yang berwarna  flourecent  (neon)  agar  mata  tetap  nyaman  memandangi  kenur.  Warna oranye atau hijau neon yang paling banyak di pakai. Ukuran diameter kenur antara
0,22~0,28 mm, semakin kecil ukurannya semakin baik kepekaannya namun sangat riskan jika harus membetot ikan yang terpancing. Jadi idealnya boleh digunakan yang ukuran 0,28 mm karena cukup aman. Periksa selalu kondisi kenur sebelum berangkat mancing akan kemungkinan kenur tersebut telah aus akibat gesekan atau karena seringnya mendaratkan ikan. Sebaiknya hindari menggunakan kenur bekas yang dibalik karena kenur di bagian bawah penggulung terkadang menjadi keriting, kecuali memang keadaannya darurat karena persediaan habis, harga kenur semakin mahal dan lain sebagainya. Belilah dari merek yang sudah terkenal saja yang terjamin mutunya, beberepa merek diantaranya Berkley, Fenwyck, Maxima, Platypus, Siglon dan lain-lain. Saat ini telah banyak beredar kenur super (braided, multifilament) yang diameter nya sangat kecil pada kekuatan yang besar dibanding monofilament atau kenur yang biasa. Tapi perlu diingat bahwa penggunaannya harap disesuaikan juga pada penggulung dan joran yang disebut super pula, bila tidak maka perangkat joran atau ril itu akan berkurang umur pakainya. Sebagai contoh joran biasa dipadu kenur super, maka joran yang biasanya lengkungannya keras akan menjadi lentur karena tak mampu mengimbangi kenur.


4.   Rangkaian Pancing
 Sediakan kail yang berbahan carbon dengan no 5 atau 6. Sediakan rangkaian kail yang berisi 3 mata kail sebanyak 10 buah. Kail yang berkarat atau telah tumpul ujungnya jangan dipakai lagi, siapkan yang baru saja. Bila tak dapat membuat sendiri rangkaian pancing, pesan saja pada toko-toko pancing yang menyediakan layanan perangkaian pancing. Boleh juga membeli rangkaian pancing yang sudah jadi , tapi terkadang pemancing kurang puas karena kail terkadang terlalu kecil ukurannya atau kecil   tali pengikatnya.  Merek  kail bermutu   yang   layak digunakan  adalah


VMC Hooks-Vanadium, Eagle Claw, Gamakatsu, Owner, Mustad, Daiichi dan sebagainya. Mintalah yang bergagang pendek untuk mancing empang.
 
5.   Bemper
 Tali pandu (leader) yang diberi pemberat dalam galatama disebut bemper. Siapkan di kotak peralatan sebanyak 10 buah. Bemper yang sudah jadi dapat dibeli asalkan ukurannya sesuai dengan yang diijinkan. Atau rangkai saja sendiri, sediakan kenur pengikat kail sepanjang 20 cm, ikat satu ujungnya dengan peniti khusus pancing lalu masukkan timah pemberat dan terakhir ikat ujung yang lain dengan kili-kili (swivel). Gunakan timah pemberat yang ukurannya telah ditentukan dipemancingan yang berbentuk lonjong dengan lubang di tengahnya. Usahakan timah dapat bergeser pada tali.

6.   Tatakan Joran



Karena menggunakan rangkaian glosor dan untuk mengamankan joran agar tak tercebur   dilarikan   ikan,         maka       pemancing               galatama                menyiapkan             sepasang tatakan/cagak joran (rod rest). Terbuat dari besi stainless dibentuk seperti huruf "Y" dengan tangkai panjang 50 cm. Dapat dibuat sendiri pada tukang las atau membelinya di toko pancing.


7.   Bahan Umpan



Umpan memang dapat dibeli di tempat mancing seperti pelet halus, pelet bom dan sebagainya. Namun untuk aroma pewangi (essence) sebaiknya beli di supermarket, pasar atau di toko pancing, agar koleksi aroma menjadi lengkap. Aroma pewangi boleh berupa pasta atau cair, hanya saja yang pasta biasanya akan merubah warna umpan namun terkadang merubah warna umpan diperlukan. Sedang yang cair aromanya lebih kuat dan tahan lama di botolnya serta tak merubah warna umpan. Beberapa aroma pewangi yang diperlukan untuk koleksi kotak pancing diantaranya

Tidak ada komentar: