Halaman

Selasa, 16 Desember 2008

MANCING IKAN PATIN DI SUNGAI KARANG MUMUS




Ikan Patin ( Pangasius pangasius Ham.Buch ), nama Inggrisnya Catfish, yang termasuk dalam Famili Pangasidae, Ikan Patin bersipat Noktural ( lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari ), juga sifatnya yang Omnivora ( pemakan segala macam makanan ), antara lain cacing, serangga, udang, ikan yang kecil – kecil dan biji – bijian , bahkan sabun detergen batangan.

Ikan Patin, termasuk ikan dasar, dapat terlihat dari bentuk mulutnya yang terletak lebih kebawah, dan habitat ikan ini di sungai – sungai besar , dan muara – muara sungai, dan tersebar di Indonesia, Myanmar dan india.

Rasa dagingnya yang sangat gurih dan lejat, maka Patin termasuk panganan ikan no 1 berasal dari sungai yang di gemari oleh masyarakat.

Banyak kerabat Ikan Patin ini yang termasuk dalam keluarga Pangasidae ini, antara lain yang tersebar di Indonesia pada umumnya memiliki ciri – ciri bentuk badannya sedikit memipih, tidak bersisik atau ada yang bersisik sangat halus, mulutnya kecil dan ada sungutnya berjumlah 2-4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba, terdapat Patil / panting pada sirip punggungnya juga sirip dadanya, sirip duburnya panjang dimulai dari belakang dubur hingga sampai pangkal sirip ekor.

Ikan Patin ini sudah mulai jarang di temukan beberapa tahun belakangan, di Kalimantan Timur khususnya, wilayah yang sangat luas daerah pengairan sungainya yang mencapai 2,7 juta Ha.


Seperti di salah satu sungai terbesar di Kaltim yaitu di sungai Mahakam,sepanjang alur sungai ini keberadaan ikan air tawar mulai berkurang, salah satunya akibat dari banyaknya kerusakan DAS Mahakam, yang di sebabkan banyaknya Industri di pinggiran sungai yang jelas telah merusak sekala besar tumbuhan-tumbuhan tempat berlindungnya biota air, dan juga rusaknya Delta Mahakam, dan berkurangnya hutan Manggrofe di muara Sungai Mahakam yang akibat perambahan besar-besaran yang tak di sengaja oleh para pengusaha tambak untuk pembuatan Tambak udang Windu ( Tiger ) untuk produk Ekspor,

Di Sungai Mahakam khusunya, berkembang biaknya ikan Patin di alam luas hingga dapat berukuran mencapai panjang 2 meter beratnya mencapai 40 kilo, dan karena kelejatan daging Patin, di beberapa daerah di Indonesia, ikan ini dapat di hidangkan sebagai sayur Pindang Patin, yang sangat terkenal di Sumatera Selatan dan Kalimantan umumnya.

Tidak ada komentar: